Sehabis cari makan malam di luar saat lapar melanda aQ memasuki warnet Q kembali untuk ngeblog, Belajar SEO atau sekedar browsing-browsing aja. Saat itu ada lelaki tinggi besar sedang membayar di operator warnet Q. Dia tersenyum pada Q.
Dalam kebingungannya, Obama berdiri dan mendekati Q. Sambil tersenyum kembali dia mengulurkan tangannya mengajak bersalaman. Q pun tersenyum dan menyambut ajakannya bersalaman.
"Apa kabar saudaraku?" dia menyapaku.
Aku terkejut,dia dapat berbahasa indonesia rupanya. Lalu dia merangkul dan memelukku erat. Sebenarnya Q ga akan heran bila ini terjadi oleh sahabat yang telah lama tak bertemu. Tapi jika Obama yang melakukannya, aQ benar-benar heran. Dan anehnya dia merangkulku seakan-akan kami sudah saling kenal lama banget. Aneh benar rasanya.
"Baik, Pak!", Jawab Q ragu campur bingung
"Oh ya, Selamat ya Pak. Bapak telah terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat", Sambungku sambil berbisk di telinganya.
Dia kemudia melepas pelukannya dan tersenyum. Kemudia Obama mengajakku keluar bersama dari warnet dan kami berdua berhenti sejenak di luar. Kembali aQ ,erasa heran. Kenapa jalanan terasa sunyi. Tidak ada pengawal kepresidenan yang tampak, tak terlihat pula Secret Service dengan pakaian dan jas warne hitam, kacamata hitam dan headset dengan kabel yang selalu tertempel di telinga sebelah kanan. Juga tak terlihat mobil berjejer panjang sebagai kendaraan kepresidenan
"Aku pamit saudara Q, banyak tugas yang harus Q selesaikan", katanya memecah kesunyian malam itu
"Iya. Oh ya bisa ga kalo kita foto bersama dulu", pinta Q (ndeso Q muncul nih...)
"Silakan Saudaraku", dia mengijinkan
Q pun meminta tolong operator warnet untuk memotret dengan ponsel Q. Kemudia dia mengambil gambar kami. Loh kok lama banget sih dia motretnya. Kemudia kudekati operator itu, ehhh ternyata dia pake mode movie buka foto. Setelah aQ ajari, maka dia kembali bersiap-siap mengambil gambarQ dengan Obama. Tapi lagi-lagi ga ada tanda-tanda juga kalo kami sudah difoto. Kembali aQ datangi operator itu dan ternyata tombol kamera di ponsel Q macet. Obama tersenyum geli, karena kami akhirnya tidak bisa foto bersama. Obama kembali menyalami dan memelukku, kemudian membalikan badan dan berjalan menjauh. Dalam batin Q menyesal karena gagal foto bersama dengan Obama.
Tiba-tiba kaki ini terasa dingin, aku pun menggerakan badanku. Tetapi terasa kian dingin. Setelah kulihat kakiku, ternyata keluar dari selimut. Yah, ternyata aku mimpi bertemu Obama. Dan mimpi itu buyar karena dinginnya kamar tidurku... (maklum abis hujan deras tadi malam..)
0 komentar:
Posting Komentar